Pengembangan Terduga Teroris Abu Hamzah, Jaringan Teroris di Tanjung Balai & Tapteng Ditangkap

Tapanuli Tengah572 Dilihat

TAPTENG NEWS – JAM 10.00 WIB

Densus 88 Mabes Polri kembali menangkap dua terduga teroris yang diduga masuk jaringan Abu Hamzah alias Husein alias Uppang. Keduanya berinisial M (laki-laki) ditangkap di Tapteng dan R (perempuan) ditangkap di tangjung Balai. Kamis (14/03)

Kapolda Sumut Irjen Pol. Agus Andrianto mengatakan, penangkapan terduga teroris di Tanjungbalai tersebut adalah hasil pemeriksaan dan pengembangan yang dilakukan tim Densus 88 antiteror.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada beberapa tersangka lagi yang diamankan, yakni seorang perempuan berinsial R di Tanjungbalai, Dan ini masih dalam pengembangan, informasinya perempuan berinisial R akan menjadi istri kedua AH dan akan dijadikan sebagai ‘calon pengantin’ (bom bunuh diri),” kata Agus, usai pemusnahan sisa bom milik terduga teroris Abu Hamzah di kawasan perbukitan, Rindu Alam Sihaporas, Kelurahan Sibuluan Indah, Kecamatan Pandan, Tapteng.

Sambungnya, dengan penangkapan terduga teroris berinisial M dan R, maka total 5 orang terduga teroris yang berhasil ditangkap tim Densus 88. Terduga teroris M ditangkap di Tapteng.

“Abu Hamzah alias Husein alias Uppang ditangkap, pada jam 14.00 Wib di Jalan Cenderawasih, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga. Kemudian Asmir Khoir alias Ameng dan Halimah, keduanya ditangkap jam 10.30 WIB dari Jalan SM Raja Simpang Jalan Gambolo, Kota Sibolga, Selasa (12/3),” ucapnya.

Sementara, satu orang terduga teroris lainnya, yakni istri dari terduga teroris Abu Hamzah, diketahui tewas bersama anaknya dengan cara bunuh diri menggunakan bom di dalam rumah mereka di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, dini hari sekitar jam 01.30 wib, Rabu (13/3).

“Dalam pengungkapan kasus ini, polisi tidak merasa kecolongan. Semua kan butuh informasi, tetangganya aja gak tau. Artinya, syukur Alhamdulillah ada yang ditangkap Densus 88, karena dia (terduga teroris) merupakan jaringan yang sudah lama dipantau, terus kita bisa kembangkan. Alhamdulillah, tidak ada masyarakat yang menjadi korban,” terangnya. (nt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *