Cegah Penyakit Kronis, UPTD Puskesmas Parsoburan Bentuk 2 Klub Prolanis

Siantar379 Dilihat

SIANTAR NEWS – JAM 09.00 WIB

Untuk mencegah penyakit kronis, Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Parsoburan yang berada di Jalan Parsoburan Kelurahan Kelurahan Sukamaju Kecamatan Siantar Marihat Kota Siantar membentuk dua klub untuk senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), dimana program tersebut dibuat setiap Rabu dan Jumat .

Kepala Puskesmas(Kapus) Parsoburan Hanna Manullang menjelaskan bahwa penyebab terjadinya Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi adalah kurangnya aktivitas fisik terutama olahraga, oleh karena itu puskesmas membuat 2 klub ini supaya masyarakat parsoburan untuk mencegah kedua penyakit ini, dan hanya Puskesmas Parsoburan satu-satunya yang buat dua klub prolanis di Kota Siantar.

“Tidak ada namanya kita buat, kita hanya buat senam prolanis Rabu dan prolanis jumat dan yang ikut senam ini hanya 1 kali 1 minggu, dia ikut di hari rabu atau hari jumat,” ungkapnya Selasa (26/3) sekira jam 09.00 wib.

Tak hanya senam prolanis saja, Puskesmas juga membuat senam untuk lansia dan itu dilakukan 1 kali dalam sebulan.

“Senam prolanis ini berbeda dengan senam lansia, walaupun kenyataannya program prolanis ini kebanyakan lansia tetapi bukan di peruntukkan untuk lansia, karena program prolanis ini khusus untuk penyakit DM dan Hipertensi, biasanya penyakit gula ini menyerang di usia 15 tahun ke atas,” jelasnya.

Hanna mengatakan bahwa jumlah penduduk di wilayahnya itu sebesar 5.350 orang dan yang terdaftar pasien JKN-nya itu sebesar 7750 orang.

“Artinya bapak bisa menyimpulkan bagaimana itu,” ujarnya sembari mengatakan banyak juga yang diluar wilayah kerja mereka ini datang ke sini untuk berobat.

Di tahun 2019 ini, lebih banyak pasien ditangani puskesmas Parsoburan adalah penyakit yang tidak menular, seperti hipertensi, gula, jantung dan lainnya.

“Bagaimana dengan surat rujukan bu? Apakah disini lancar untuk memberikan surat rujukan?,” tanya kru koran ini.

Dikatakannya, untuk surat rujukan ini adalah hak prerogatif dari dokter, karena dokter yang tahu apakah pasien ini bisa dirujuk atau tidak.

“Kalau sepanjang dokter merasa pasien tidak bisa ditanggulangi lagi di puskesmas, maka dokter akan merujuk ke rumah sakit dan itu lancar-lancar saja, karena secara keilmuan juga bila tidak bisa ditangani ya dirujuk,” ungkapnya.

Untuk jadwal puskesmas sesuai dengan arahan Pemerintah Kota (pemko) Siantar itu di hari Senin sampai sabtu, untuk senin sampai jumat itu mulai beroperasi dari jam  08.00 wib hingga 16.00 wib, untuk di hari sabtu dari jam 08.00 wib hingga jam 12.00 wib.

Semua puskesmas di kota Siantar tidak ada yang 24 jam dan itu sesuai dengan arahan dari Pemko.

Disinggung soal kelancaran obat di Puskesmas ini, Hanna mengatakan belum maksimal, terkadang permasalahannya nya pada pembelian obatnya juga, karena pembelian itu harus sesuai dengan e-katalog.

“Kita sudah usulkan untuk pembelian ke produsen dan sudah di okekan sama produsennya tetapi tiba-tiba produsennya mengatakan mereka tidak bisa mengirim, kita akui bahwa disitulah kelancaran pembelian obat belum maksimal,” ujar perempuan cantik berkacamata ini.

Meskipun seperti itu, puskesmas tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasiennya karena menurutnya kesehatan pasien merupakan prioritas utama dan apabila pasien sembuh dari penyakit maka sebuah kebanggan buat mereka. (bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *