Calon Pendeta Melinda Dibunuh, Kedua Pelaku Terancam Hukuman Mati

SUMSEL NEWS – JAM 17.00 WIB

Nang (20) tertunduk lesu mengakui telah membunuh seorang Vikaris atau calon pendeta bernama Melinda Zidemi warga Nias Selatan, di Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Kedua tersangka sudah seminggu berencana menghadang dan memperkosa korban. Rencana tersebut direncanakan sejak berada di mess karyawan yang terletak tidak jauh dari mess korban.

“Sudah seminggu kami rencanakan untuk diperkosa. Sudah kami incar dari mess kantor. Kami obrolin bagaimana ini kita perkosa saja.Memang dia (korban) saya suka tapi Hendri punya rencana untuk memperkosa. Saya setuju dengan rencana itu,” ujarnya saat di Mapolda Sumsel, Jumat (29/3).

Menurutnya, selama seminggu sebelum kejadian itu, keduanya sudah mengikuti keseharian dan mengetahui jadwal sang korban ketika sore hari.

“Kami tau kalau sore hari dirinya punya jadwal selalu ke pasar. Jadi kami kepikiran untuk menghadang,” jelas Nang.

Nang sebelumnya mengaku memiliki ketertarikan dengan korban dan berencana untuk mendekati korban. Kedua tersangka Nang dan Hendri mengaku bekerja sebagai buruh harian di perkebunan sawit.

Motif asmara terpendam menjadi dasar dugaan kuat buruh pekerja sawit tersebut membunuh vikaris atau calon pendeta, di Sungai Baung, OKI, Sumsel.

Dari informasi yang dihimpun Nang, mulai tertarik dengan Melinda sejak kedatangan calon pendeta itu ke Divisi 4, PT PSM. Melinda bekerja sebagai calon pendeta di sana. Namun, perasaan cinta tersebut hanya dipendam pelaku seorang diri.

“Aku suka sama dia (korban), tapi nggak berani bilang.

Waktu aku lihat dia keluar, aku ikutin sama Hendri, jadi yang ngajak Hendri dari mes ya aku,” kata buruh di area perkebunan sawit tersebut.

Niat memperkosa korban muncul ketika pelaku Nang mengajak Hendri menghadang korban. Keduanya sempat menunggu korban di mess, namun karena korban tak kunjung pulang akhirnya saya ajak Hen ke kebun, untuk menghadang korban.

“Aku lihat si korban ini belum pulang ke mess nya. Aku ajak Hendri ke kebun sawit untuk menghadang. Tujuan awalnya itu mau bersenang-senang, memperkosa,” jelasnya nang sambil meringis menahan sakit, usai dilumpuhkan polisi.

Dengan menggunakan kain sebagai penutup wajah, kedua buruh menghadang pelaku dengan kayu balok, agar korban berhenti di TKP.

Melihat gelagat korban yang mau berputar arah, Hen dan Nang langsung sigap menangkap kedua korban Melinda dan NA (9).

Foto postingan yang diketahui korban Melinda dan lokasi penemuan korban di wilayah Sungai Baung OKI

Foto postingan yang diketahui korban Melinda dan lokasi penemuan korban di wilayah Sungai Baung OKI (Kolase Sripoku.com)

Sesaat sebelum diperkosa Melinda sempat memberontak, dengan menggerakkan tubuhnya dan berusaha teriak. Usaha Melinda sempat membuat gelagapan pelaku karena penutup wajahnya sempat terbuka oleh korban.

“Pas dibuka (busana) itu korban juga memberontak dan narik penutup wajah Hen,” jelas Nang.

Dari itulah, Hen memutuskan untuk mencekek leher korban Melindawati sampai tewas. Barulah, mereka buang korban di semak-semak usai tewas. Selain itu kedua tersangka mengaku sempat berpura-pura ikut mencari Melinda Zidemi saat calon pendeta itu dikabarkan dihadang orang di jalan pada Senin sore.

“Ya kami ikut pura-pura mencari pak,” kata tersangka Nang.

Pada kesempatan itu, Kapolda menegaskan bahwa korban, Melinda Zidemi tidak mengalami perkosaan. Kedua tersangka urung memerkosa karena saat itu korban sedang haid.

Selain itu penegasan ini juga sebagai konfirmasi informasi yang beredar saat ini yang menyatakan korban diperkosa.

“Melalui pemeriksaan otopsi ditemukan bahwa tidak ada persetubuhan. Tersangka memang melakukan pencabulan dengan memasukkan tangannya ke (maaf) alat vital korban,” katanya.

Kapolda menegaskan penyidik akan menjerat tersangka dengan pembunuhan berencana.

“Ada unsur perencanaan karena keduanya sempat menyiapkan karet ban. Pembunuhan berencana terancam hukuman mati,” katanya.

Sebelumnya, Kapolres OKI Donny Eka Saputra kedua pelaku sebelumnya sempat diamankan tapi membantah. Belakangan setelah bukti-bukti lengkap kedua tersangka tidak bisa mengelak bahkan menunjukkan

Petugas kepolisian membawa pelaku pembunuh pendeta muda, Melinda Zidemi (24), ke lokasi kejadian untuk mencari celana dalam (barang bukti) yang dibuang pelaku ke semak-semak. Pelaku dikawal polisi berpakaian preman, bahkan ada yang membawa senjata laras panjang. Barang bukti ditemukan dibawah tumpukan rumput. (Tr/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *