Bangku Belajar SMK N 1 Sarudik Kursi Plastik, BPK Diminta Audit Dana BOS

TAPTENG NEWS – JAM 9.20 WIB

Di SMK N 1 Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah, ditemukan para siswa dan Guru menggunakan tempat duduk dari kursi plastik saat proses belajar mengajar. Hal ini diketahui dari hasil pantauan langsung awak media, Jumat (30/08).

Dari beberapa ruang kelas belajar yang digunakan saat PBM berlangsung, beberapa siswa ada yang duduk mengikuti kegiatan menggunakan kursi plastik. Diduga akibat bangku yang selama ini digunakan banyak yang rusak, dan tidak ada perbaikan.

Seyogianya juga pada salah satu ruang belajar, tampak juga salah seorang Guru yang sedang mengajar menggunakan kursi plastik. Bukan hanya itu disisi lain juga penggunaan kursi plastik juga ditemukan beberapa ruangan belajar yang kosong berisikan beberapa unit kursi plastik.

Sementara, dilokasi yang sama ditemukan dua ruang belajar yang kosong dan terkunci, diduga RKB tersebut tidak digunakan.

Ironisnya, penggunaan kursi plastik ini ditemukan ditingkat SLTA di Kabupaten Tapanuli tengah dan Kota sibolga semenjak Kewenangan Pengelolaan Sekolah lanjutan atas beralih ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, minimnya Dana yang dikelola sekolah seolah menjadi ‘Kambing Hitam’ permasalahan.

Diketahui dari Data Penggunaan Dana BOS bahwa pada SMK N 1 Sarudik, besarnya Dana BOS untuk tahun 2018 lalu mencapai Rp.500 juta lebih, ditambah biaya SPP yang dibebankan kepada siswa setiap bulannya berkisar Rp.40 ribu per siswa.

Namun Kepala SMK N 1 Sarudik Hisar I. M Silaban, Spd, MM, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp terkait kondisi SMK N 1 Sarudik yang berhasil dipantau, Jumat,(30/08) kemarin, tentang kondisi sejumlah ruangan belajar yang kekurangan bangku dan meja, sehingga Guru dan siswa ada yang menggunakan kursi plastik, kepada wartawan hanya menjawab.

“Terima kasih pak ya atas informasinya. Sepanjang upaya kita sudah kita lakukan untuk mengupayakan pengadaan kursi dan meja dan sampai saat ini tidak ada siswa yang tidak belajar dikarenakan kursi meja tersebut,” jawabnya

Ketika ditanya terkait upaya pengadaan kursi dan meja setiap tahunnya melalui Dana BOS, Hisar Silaban mengatakan setiap tahun selalu dibuat dana untuk pengadaan kursi (kursi plastik) dan meja, dan tetap kita belanjakan untuk pengadaan tersebut sesuai anggaran yang kita usulkan,” urainya.

Terpisah, Ketua DPD LSM INAKOR Sibolga-Tapteng, Irwansyah Daulay, saat dimintai tanggapannya perihal kondisi di SMK N 1 Sarudik, kepada wartawan mengatakan, seharusnya oknum kepala sekolah SMK N 1 Sarudik, harus benar – benar serius dan bertanggungjawab dalam menjalankan amanah tugas yang diembannya,” tegasnya.

“Masyarakatkan sudah tahu bahwa dalam poin perbelanjaan sesuai JUKNIS Dana BOS untuk SMK, Dana BOS itu bisa digunakan untuk pemeliharaan dan Perawatan sarana prasarana sekolah, meja dan bangku disekolah itu kan juga sarana, nah, kenapa tidak dilakukan perawatan. Dalam hal ini kami meminta BPK dan Inspektorat agar mengaudit ulang Penggunaan Dana BOS SMK N 1 Sarudik itu, karena kami menduga adanya penggunaan Dana BOS yang tidak sesuai dengan Laporan pertanggungjawabannya,” pungkas Irwansyah seraya berjanji akan melakukan investigasi terkait kasus ini. (ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *