Usulan Pemko Sibolga Merelokasikan Para Pedagang di Jalan Horas Ke Pasar Dewa Sakti Ditolak

Daerah, Sibolga1302 Dilihat

SIBOLGA NEWS – JAM 13.00 WIB

Adanya usulan Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga melalui Perusahaan Daerah (PD) Sibolga Nauli merelokasikan para pedagang yang ada di Jalan Horas Ujung ke Pasar Dewa Sakti yang ada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Dewa, Sibolga langsung ditolak oleh sejumlah pemilik kios

“Kami menolak usulan Pemko Sibolga tersebut, lagian tempat jualan yang ada di Pasar Dewa Sakti itu semua sudah ada nama dan pemiliknya. Kami tidak mau kesana, disana pun pembelinya sepi. Makanya banyak pedagang yang tidak jualan dan sudah tutup disana,” ucap Tri Hati Boro Gulo salah seorang pemilik kios yang digusur SatPol PP, Kamis (3/10)

Disampaikannya, kami mau bertahan ditempat kami ini. Kami tidak mau digusur apalagi direlokasikan ketempat yang tidak jelas ada pembelinya, bukan kami mau melawan pemerintah.

“Sudah puluhan tahun kami berjualan disini, kenapa kami digusur darisini. Berapa kali ganti Lurah tidak pernah kami diganggu disini,” sebutnya

Dijelaskannya, masalah awal hingga terjadi penggusuran ini adalah dimana waku itu ada terjadi perkelahian hingga berbuntut panjang sampai ke Kepolisan dan menangkap 4 orang. Karna adanya keributan tersebut kok jadi kami yang kenak para pedagang disini

“Masa katanya karena ada tekanan dari masyarakat, makanya kami digusur. Jadi kami tidak terima, kalau memang dari Pemerintah yang menyampaikan dari awal kami tidak keberatan. Tapi karna dari masyarakat kami tidak terima,” terangnya

Lanjutnya, kami berani mati karna mempertahankan hak kami. Kami berjualan disini tidak gratis, masa setelah kami olah sekarang datang kecemburuan dari masyarakat lain

“Kalau mengenai kios yang dijanjikan Pemko Sibolga kepada kami yang ada di pasar Dewa Sakti itu semua sudah ada yang punya, lagian siapa coba yang mau beli kopi disitu lagian disitu cuma jualan sayur dan sembako. Modal kami tidak gak sanggup, sebab kalau jualan kopi modalnya dikit makanya kami sanggup,” sebutnya seraya menambahkan soal usulan pemerintah yang mengalokasikan kami ke Pasar dewa sakti kami tolak

Sambugnya, kami mau bertahan disini. Karna kami jual kopi, ini lah harapan kami, inilah harapan perut kami. Makanya kami bilang hari ini kau bongkar ini, besok kami dirikan lagi tiang kami jangan salahkan kami.

“Disni lah saya tinggal dikios ini dan disitu juga tempat tidur saya, biar bisa makan anak saya walaupun diatas parit. Orang – orang kaya mentertawakan kami orang miskin ini, karna mereka sudah punya rumah mewah,” ungkapnya. (hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *