DBD Makin Mengganas, DPR: Pemerintah Jangan Hanya Fokus Korona

JAKARTA NEWS – JAM 09.20 WIB

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengingatkan agar pemerintah tak hanya fokus menangani virus Korona (Covid-19) dan jangan sampai meremehkan penangan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Jangan sampai melupakan atau menganggap remeh DBD ini, jangan hanya fokus ke korona saja,” kata Nihayatul kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/3).

Hingga saat ini Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk zona merah sebagai daerah dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Indonesia. Setidaknya sampai data 8 Maret ada 33 orang meninggal dunia.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berujar, alangkah baiknya pemerintah beserta jajaran terkait mewaspadai penyakit DBD ini.

“Ini yang perku kita waspadai kita juga harus lokalisir dan jangan sampai terjadi kemana-mana lagi,” tegas dia.

Di sisi lain, Nihayatul mendesak untuk pemerintah menaikan anggaran untuk menangani kasus DBD itu. Apalagi untuk virus Korona saja pemerintah rela menggelontorkan dana yang cukup besar.

“Sehingga kita melupakan DBD, kalo korona bisa mendapatkan alokasi dana yang cukup, DBD ini juga harus mendapatkan alokasi yang tidak sedikit. Karena ini penyakit sudah sangat Indonesia banget,” tutur Nihayatul.

Sebagaimana diketahui sebelumnya Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun menyampaikan data terakhir yang dihimpun hingga 8 Maret 2020 ada 33 orang meninggal dan 2.826 warga lainnya terjangkit DBD.

Jumlah tersebut, kata dia, menyebar di 22 kabupaten dan kota. Terbanyak ada di Kabupaten Sikka. Di kabupaten yang berada di Pulau Flores itu jumlah kasus sudah mencapai 1.195 dengan angka kematian mencapai 14 orang. (net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *