Istri Dinyatakan Positif Covid-19, Ini Penjelasan Suaminya

Daerah, Sibolga410 Dilihat

SIBOLGA NEWS – JAM 16.00 WIB

Suami korban, Elizon Pasaribu, mengatakan, bahwa dirinya juga dilakukan test Swab semalam, akan tetapi kata Dia, hasilnya langsung keluar hari ini.

“Tadi malam diambil darah saya dan istri saya hasilnya langsung keluar tadi positif,” tanya nya.

Yang lebih membingungkan, kata Elizon, kenapa cuma istrinya yang positif Corona, sedangkan dia tidak, selaku suami yang selalu mendampingi istrinya tersebut selama sakit.

“Sama-sama diambil darah kami kemarin tanggal 8, hasilnya langsung dari Sumut positif Corona. Saya tidak terima, siapa sih yang mau istrinya dibawa begitu saja langsung dirujuk ke Medan. Maaf dibelakang ini sudah terbukti 1 meninggal dibawa sampe sekarang gak tau mayatnya dimana karena mayatnya tidak bisa dibawa pulang,” kesalnya.

Dengan alasan itu, Elizon mengaku tetap akan menolak seandainya nanti dipaksa untuk dibawa juga. Karena menurutnya, ini negara hukum. Sehingga keluarganya iuga punya hak untuk menahan.

“Karena saya yakin istri saya tidak kena Covid-19. Suka-suka hati mereka saja mengatakan istri saya kena Covid-19, padahal baru satu hari diperiksa, langsung dapat hasilnya dari Dinas Kesehatan kena Covid-19 yang katanya itu hasil dari Sumut,” ketusnya.

Selain itu, Elizon juga mengungkapkan bahwa saat pertama kali datang, dirinya sudah diambil sampel.

“Diambil itu cuma dari lidah sama hidung, lalu kita periksa dulu ke Medan, baru disuntik ditangan langsung positif. Logika nya pak, saya sebagai suami gak mungkin lah gak tertular dan saya juga ada anak kecil. Dan saya langsung berinteraksi dekat dengan istri saya,” imbuhnya.

Elizon menambahkan, bahwa anaknya yang berusia 1 Tahun dan mertuanya (70) juga tidak tertular.

Tak hanya itu, lanjutnya, warga disekitar juga ada yang datang ke rumahnya, namun tidak terindikasi Covid-19 tersebut. “Jadi seakan-akan pemerintah memojokan masyarakat itu seolah kena Covid-19 lah,” cetusnya.

Disebutkan Elizon, Swab di ambil 2 Minggu yang lalu sekitar tanggal 27 juni. Lalu, petugas kesehatan datang memberikan bingkisan dan obat-obatan.

“Artinya mereka memberi obat TBC,  setelah itu ada hasil positif corona, kenapa selama ini mereka kasih obat TBC sebanyak 2 papan besar ?,” tanya dia. (ful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *