Gelar Unras di Depan Kantor Walikota, HMI Menuntut Pilkada Ditunda

Daerah, Sibolga244 Dilihat

SIBOLGA NEWS – JAM 09.00 WIB

Sejumlah mahasiswa dari kota Sibolga, atas nama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Sibolga-Tapanuli Tengah, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Sibolga, Kamis (17/9).

Dalam tuntutan mahasiswa tersebut, menyerukan untuk menunda Pilkada. Secara khusus di Kota Sibolga. Mahasiswa menilai, semenjak 6 bulan lebih penyebaran virus corona belum dapat dikontrol secara tepat dan baik.

Mereka juga menyebutkan, tingginya angka kematian atas dampak covid-19 menjadi hal yang sangat serius untuk diperhatikan.

Oleh karena itu, jalannya pemilu kada sejak dari tahapan kiranya menjadi perhatian yang serius termasuk di kota Sibolga.

Apalagi, perhatian istimewa para mahasiswa dalam menyikapi sejumlah Bapaslon yang terpapar atau terkonfirmasi covid-19 berdasarkan hasil Swab tes.

Atas dasar tersebut, kekhawatiran akan munculnya klaster baru mengingat para Bapaslon telah bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung.

Kritik mahasiswa juga ditujukan kepada tempat-tempat wisata yang terkesan dibiarkan tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Ada 6 poin yang menjadi tuntutan mahasiwa HMI, yakni meminta presiden RI untuk lebih serius dalam penanganan Covid-19 dan memulihkan perekonomian. Mendesak negara untuk menunda Pilkada Serentak, Mendesak pemerintah Kota Sibolga dan DPRD untuk mendukung pemerintah pusat agar menunda Pilkada. Menyesalkan pemerintah kota Sibolga dan DPRD sudah tidak serius dalam penanganan Covid-19, Meminta kepada pemerintah kota Sibolga dan jajaran satgas penanganan Covid-19 untuk lebih tegas dalam penanganan Covid-19 ditempat-tempat umum dan wisata dan Menghimbau kepada seluruh masyarakat di Indonesia khususnya warga di kota Sibolga untuk tetap melaksasanakan dan mematuhi protokol kesehatan sesuai arahan Satgas penanganan Covid-19.

Aksi unuk rasa mahasiswa berlangsung sekitara 30 menit di depan kantor Walikota Sibolga dan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian hingga aksi bubar dengan tertib. (ded)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *