Dugaan Korupsi DD 2017, Masyarakat Minta Bupati Copot Kepdes Sihapas

Tapanuli Tengah373 Dilihat

TAPTENG NEWS – JAM 10.20 WIB

Masyarakat Desa Sihapas, Kacamatan Sukabangun, Tapanuli Tengah meminta Bupati Tapteng agar mencopot jabatan Penatius Ndaraha dari jabatannya sebagai Kepala Desa (Kepdes) Sihapas dan meminta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan korupsi dana desa tahun anggaran 2017 di Desa Sihapas. Hal itu disampaikan Heri Gulo mewakili masyarakat Desa Sihapas kepada Tapanuli News 24 Jam, Selasa (7/8)

Disampaikannya, bahwa surat yang sudah dilayangkannya tidak di respon oleh aparat penegak hukum di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Gimana kita tidak kecewa, Kepala Desa (Kepdes) kerjanya tidak becus. Infrastruktur yang dikerjakan amburadul dan asal jadi. Imbasnya jadi masyarakat yang kenak akibat ulah kepala desa Penatius Ndraha itu, kenapa saya bilang begitu. Dana Desa tahun 2018 tidak dicairkan akibat ulah siapa,  kalau tidak ulah kepala desa,” kata Heri

Disamping itu, jalan yang dibangunnya sepanjang 1.400 meter masih terus diabaikan begitu saja. Jalan yang tidak bisa dilalui sama sekali, hanya batu bulatlah yang terpajang di Desa Sihapas tersebut.

Jalan yang tidak bisa dilalui sama sekali oleh masyarakat desa Sihapas

“Kami meminta kepada aparat penegak hukum agar memproses kepala desa sihapas dengan dugaan korupsi Anggaran Dana Desa Tahun 2017 lalu. Kami meminta Kajari Sibolga agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga hukum di Sibolga dan Tapanuli Tengah,” ungkap Heri.

Sementara Kepala desa Penatius Ndraha hingga sampai saat ini masih menjabat sebagai kepala desa sihapas, disisi lain ratusan masyarakat meminta kepala desa sihapas agar segera dicopot dari jabatannya.

“Kami meminta kepada Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, agar mencopot kepala desa yang diduga korupsi dalam pengerjaan jalan sepanjang 1.400 meter. Yang hingga kini pembangunan infrastruktur jalan masih dalam kondisi kupak – kapik,” ungkapnya seraya menambahkan dengan adanya kondisi jalan seperti ini perekonomian masyarakat desa semakin menurun. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *