Presiden Turki Akan Ungkap Pembunuh Jamal Khashoggi

Jakarta News – Presiden Turki Tayyip Erdogan berjanji akan tetap mengungkap kebenaran di balik pembunuhan wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2018.

Erdogan mengatakan beberapa pembunuh Khashoggi tampak menghindari peradilan.

Meski, sudah setahun setelah Khashoggi tewas di tangan agen Saudi yang dikirim dari Riyadh, Erdogan mengatakan Turki masih ingin mengetahui di mana jasadnya berada dan siapa yang menyuruh operasi tersebut, Senin, 30 September 2019.

Penguasa de fakto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohamed bin Salman (MBS) saat wawancara dengan lembaga penyiaran Amerika Serikat, CBS, menyatakan tidak memerintahkan pembunuhan Khashoggi, kendati ia memikul tanggung jawab sebagai pemimpin negaranya.

Sebelas tersangka diadili dalam persidangan rahasia di Arab Saudi, namun persidangan itu hanya beberapa yang digelar. Dari kenyataan itu, PBB meminta agar MBS dan sejumlah pejabat senior Saudi lainnya diselidiki.

Intelejen Amerika, CIA dan beberapa pemerintah negara barat mengatakan MBS menginstruksikan operasi tersebut, kendati itu sebuah pernyataan yang kerap dibantah oleh pejabat Saudi.

Khashoggi, Wartawan Arab Saudi sekaligus kolumnis Washington Post, menjadi kritikus terkemuka terhadap kebijakan-kebijakan MBS.

Dia terakhir terlihat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, untuk mengurus sejumlah berkas menjelang pernikahannya. Jasad Khashoggi dimutilasi lalu dibawa keluar dari gedung itu dan hingga kini masih belum ditemukan.

Erdogan mengatakan faktanya bahwa para pembunuh melakukan perjalanan dengan paspor diplomatik. Namun, dengan kasus pembunuhan ini, mereka mengubah hubungan diplomatik menjadi wadah kejahatan yang menjadikan sebuah preseden berbahaya.

“Mungkin yang lebih berbahaya adalah impunitas yang tampaknya dinikmati para pembunuh di kerajaan tersebut,” ucap Erdogan.(int)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *