Di Kecamatan Sorkam Dinkes Provsu Gelar Sosialisasi Faktor Resiko PTM

Daerah, Tapanuli Tengah1273 Dilihat

TAPTENG NEWS – JAM 10.00 WIB

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara bersama Dinas Kesehatan Tapteng menggelar sosialisasi pencegahan dan pengendalian gerakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) di Kecamatan Sorkam Barat Tapteng, Kamis (1/08).

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Ewiya Laoli menyampaikan bahwa sebagai upaya pencegahan dan pengendalian PTM selaku penyebab utama kematian tertinggi di Indonesia, untuk upaya penanggulangan dan pengendalian faktor resiko PTM dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik.

“Tanda atau gejala penyakit melalui deteksi dini di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM dibentuk Pemerintah Tapteng disejumlah Desa dan Kelurahan. Karena penyakit tidak menular ini meningkat dari tahun ketahun sehingga menjadi penyebab utama kematian tertinggi di Indonesia seperti stroke, jantung, kanker, diabetes, ginjal kronis dan hipertensi,” ucapnya.

Ewiya menjelaskan bahwa, penyakit tidak menular ini tidak akan mengetahui bahwa dirinya sakit sebab PTM tidak ada gejala atau tanda hingga terjadi komplikasi. Dari sekian banyak penderita hanya sedikit yang berobat teratur selebihnya terdiaknosa setelah terjadi penyakit dengan komplikasi yang mengakibatkan kematian atau kecacatan.

“Sehingga deteksi dini di Posbindu dinilai merupakan salah satu strategi kunci untuk pencegahan dan pengendalian. Kemudian Posbindu ini adalah merupakan pengendalian faktor resiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat. Sasaran program tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat sehat dan beresiko yang berusia mulai dari 15 tahun keatas,” ujarnya seraya menambahkan bahwa pembentukan Posbindu yang di bentuk Pemkab Tapteng di sejumlah Desa dan Kelurahan untuk dapat mengendalikan faktor resiko PTM yang terdapat pada setiap individu agar tidak berkembang menjadi penyakit tidak menular.

Ia juga menyebut Posbindu bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang masih Sehat berusia 15 – 60 tahun keatas agar melakukan skrining kesehatan sesuai standar minimal setahun sekali, kemudian mendorong masyarakat untuk mengakses upaya promotiv preventif di Posbindu agar dapat memelihara serta meningkatkan kesehatannya.

‘Selain itu Posbindu juga bertujuan mendorong masyarakat yang berpotensi sakit PTM agar segera dirujuk kefasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) untuk mendapatkan penanganan sesuai standar,” terangnya. (riz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *