Puluhan Tahun Rusak, Jalan Sibolga – Tarutung Kini Mulus Diapresisasi

SIBOLGA NEWS – JAM 10.00 WIB

Puluhan tahun jalan nasional Sibolga – Tarutung di Sumatera Utara (Sumut), rusak, kini sudah mulus dan bagus. Jarak tempuh kenderaan saat ini diperkirakan turun menjadi 1,5 jam dari rata-rata 2-2,5 jam.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasonal (BPJN) I wilayah Sumut, Rasidi Simanjuntak, yang dihubungi lewat telepon selular, Kamis (19/12) meminta kepada setiap pengendara roda dua, tiga maupun empat dan truk, untuk berhati – hati ketika melintas dari jalan Sibolga – Tarutung. Terutama saat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.

“Supaya jangan ada kecelakaan, karena jalan sudah bagus dan mulus,” ucap Rasidi perihal perbaikan jalan Sibolga-Tarutung.

Jalan Sibolga – Tarutung diketahui dulunya rusak. Sepanjang jalan berlobang, pun badan jalannya yang sempit. Ditambah lagi jalannya yang berkelak-kelok, dengan jurang di sisi kiri dan kanannya. Belum lagi pembatas jalannya yang minim, sehingga membuat medannya cukup berat untuk dilalui. Sehingga tak jarang terjadi antrian panjang kenderaan disana, termasuk kecelakaan berupa mobil pribadi/bus/truk masuk jurang.

“Tapi kini jalan Sibolga – Tarutung sudah bagus dan lebar dengan kedalaman belokannya yang jauh berkurang. Sehingga antrian kenderaan akan semakin berkurang, demikian juga dengan kecelakaan berupa kenderaan yang masuk jurang,” imbuhnya.

Perbaikan jalan Sibolga – Tarutung atau dalam nama proyeknya disebut “Preservasi dan Pelebaran jalan Sibolga-Tarutung (MYC)” dimulai sejak empat tahun lalu (Multiyears) dari Desember 2016 hingga Desember 2019. Dengan sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total nsebesar Rp257.625.826.084 miliar.

Pengerjaannya proyek jalan Sibolga-Tarutung ini sendiri dilaksanakan oleh PT Jaya Kontruksi (Jakon) bersama-sama dengan PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) KSO, dengan titik lokasi pengerjaan batas Kota Sibolga-Batas Kota Tarutung atau sepanjang 57 km dengan lebar 6 meter.

“Jadi proyek tersebut sudah rampung, tinggal kini hanya penyisipan-penyisipan kecil,” tukas Rasidi.

Pihak BBPJN Wilayah I Sumut kabarnya sebelumnya sempat melakukan pergantian terhadap tiga orang pejabatnya di satuan kerja (Satker) yang bertugas menangani dan mengawasi proyek perbaikan jalan Sibolga-Tarutung ini. Tepatnya di Satker PPK Sibolga 12Cs yang membawahi wilayah Sibolga-Tarutung-Padangsidempuan.

Pihak BBPJN Wilayah I Sumut ini terakhir menempatkan Rifin Damanik sebagai pejabat Satker PPK Sibolga 12Cs. Penempatan Rifin sendiri disebut-sebut tidak terlepas dari pengalaman dan keberhasilan Rifin dalam menangani proyek pekerjaan perbaikan jalan Sibolga-Manduamas.

“Soal pergantian itu, saya tidak tahu. Namun memang sebelumnya, saya sempat bertugas di PPK 11. Waktu disana atau tepatnya pada 2018 lalu, kita berhasil menyelesaikan pengawasan pengerjaan perbaikan jalan Sibolga-Manduamas,” tutur Rifin, ketika dihubungi terpisah.

Rifin tidak memungkiri, jalan Sibolga-Tarutung kini sudah sangat bagus dan mulus. Sama seperti jalan nansional Sibolga-Mandumas, jalan Sibolga-Tarutung juga kini sudah bisa ditempuh selama 1,5 jam dari 2-2,5 jam sebelumnya.

“Jadi, kalau jalan Sibolga-Manduamas sebelumnya ditempuh selama 4 jam kini menjadi 2,5 jam. Demimian jalan Sibolga-Tarutung yang kini sudah bisa ditempuh 1,5 jam dari 2-2,5 jam sebelumnya,” tutur Rifin.

Demikian JS atau Pengawas Pengerjaan Proyek dari PT Jakon, Anto Sipayung, yang ditemui ditempat lain, mengaku merasa bangga, karena dia bersama-sama dengan pihaknya dan lainnya mampu menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan Sibolga-Tarutung dengan baik dan tepat waktu. Padahal awalnya Anto sempat khawatir, karena mengingat tantangan dalam pengerjaannya yang cukup berat.

“Selain medannya yang sulit diatas pegunungan, curah hujan di sepanjang wilayah jalan Sibolga-Tarutung ini cukup tinggi. Itu tentunya membuat lokasi sepanjang jalan rawan longsor dan bangunan rusak. Tapi kita bersyukur, semua bisa kita lalui, jalan Sibolga-Tarutung berhasil kita kerjakan,” tukasnya.

PT Jakon juga kabarnya sempat mengganti tiga orang pengawas pekerjaan proyeknya jalan Sibolga-Tarutung ini. Perusahaan nasional ini terakhir menempatkan Anto, karena menilai Anto lebih berpengalaman. Anto banyak menangani pekerjaan pembangunan jalan di pulau Sumatera dan Jawa.

“Berbicara soal pergantian itu, itu wewenang perusahaan. Tapi jujur, saya memang cukup bekerja keras menyelesaikan pekerjaan jalan Sibolga-Tarutung ini. Karena tantangannya yang jauh lebih berat dan banyak ini dari proyek pengerjaan jalan di Bukit Tinggi tersebut. Atau artinya, inilah pertama kalinya saya memegang proyek perbaikan jalan yang tantangannya cukup berat dan banyak,” pungkas Anto.

Perihal jalan Sibolga-Tarutung kini yang sudah bagus dan mulus, Koordinator tim investigasi pantai barat LSM LPPAS RI, Totok Lumbantobing yang kebetulan tengah turun bersama Ketua DPD LSM LP3SU Sumut, Jaya Simanjuntak, memantau hasil pekerjaan proyek jalan Sibolga-Tarutung, menyampaikan apresiasi tinggi kepada pihak BBPJN Wilayah I Sumut, Satker Sibolga 12Cs, dan pihak kontraktor dari PT Jakon dan PT BRP KSO atas terselesainya 100 persen pelaksanaan pekerjaan perbaikan jalan Sibolga-Tarutung.

Totok, yang kerap memantau proyek pemerintah ini, bahkan secara pribadi mengaku takjub melihat hasil pekerjaan jalan Sibolga-Tarutung. Menurutnya, semuanya dikerjakan dengan baik dan tingkat keamanan jalan yang juga memuaskan. Berbeda dari kondisi jalan sebelumnya.

“Kalau kami boleh mengusulkan, Pak Anto Sipayung, JS PT Jakon tersebut, diberi penghargaan. Dia lah ujung tombak keberhasilan pekerjaan jalan Sibolga-Tarutung ini. Terbukti juga, tiga pengawas dari PT Jakon sempat diganti,” sebut Totok.

Namun demi kerampungan jalan Sibolga-Tarutung sepenuhnya, Totok sangat berharap kepada pemerintah pusat supaya kembali mengucurkan anggaran bagi kelanjutan pembangunan dan perbaikan jalan Sibolga-Tarutung. Pasalnya, Totok melihat masih ada sekitar 20 persen lokasi sepanjang jalan Sibolga-Tarutung yang perlu untuk dibenahi, baik dibangun ataupun diperbaiki.

“Seperti dinding gunung, yang masih ada sekitar 60 persen lagi yang perlu di cor. Ditambah jalan di sepanjang wilayah batu lobang, tepatnya di desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), yang masih perlu diperlebar, karena masih sempit dan rawan kemacetan,” ungkapnya.

Bila itu sepenuhnya terselesaikan sebut Totok, maka arus lalu lintas sepanjang jalan Sibolga-Tarutung akan benar-benar terwujud. Termasuk kecelakaan kenderaan berupa bus/truk/kenderaan pribadi masuk jurang, terminimalisasi. Detambah jasa, pariwisata dan lainnya di Kota Sibolga dan Tapteng akan semakin ramai.

“Tapi karena melihat bentang alamnya dengan struktur bebatuan cadas di dinding gunung, serta kontur berjurang dalam di sepanjang kawasan batu lobang, kalau boleh disana dibangun jalan layang saja,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan salah seorang sopir truk, marga Tanjung, yang ditemui disalah satu kedai. Dia juga menyampaikan apresiasi atas penyelesaian pengerjaan perbaikan jalan Sibolga-Tarutung. Dia mengak jalan Sibolga-Tarutung kini sudah sangat baik dan mulus, serta keamanannya yang sudah cukup baik karena kedalaman tikungan yang jauh berkurang.

“Kini, kita bisa menghemat waktu perjalanan sekitar 1 jam, dari 4 jam sebelumnya menjadi 3 jam. Soalnya kita (Truk) lebih banyak berhenti dibanding jenis kenderaan lain,” pungkas Tanjung. (ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *