Masa Pandemi Covid-19, Pengunjung Puskesmas di Sibolga Menurun

Daerah, Sibolga716 Dilihat

SIBOLGA NEWS – JAM 17.30 WIB

Di masa pandemi Covid-19, sejumlah fasilitas layanan kesehatan Puskesmas di Kota Sibolga mengalami penurunan jumlah pengunjung yang datang berobat.

Fakta ini diketahui wartawan dari beberapa Puskesmas yang dikunjungi, Senin (22/6). Di Puskesmas Sambas, Jalan Tongkol misalnya, angka pasiennya menurun drastis dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Kepala Puskesmas (Kapus) Sambas, Raphita Sinambela mengatakan, data kunjungan pasien berobat di bulan Mei 2020 hanya 896 pasien.

Jumlah itu sangat jauh berkurang bila dibandingkan pada bulan sebelumnya sebanyak 1.180, serta 1.937 pasien yang terdaftar di bulan Maret.

“Jumlahnya menurun, dan mudah-mudahan nanti masa transisi new normal (tatanan hidup baru) kemungkinan agak naiklah,” ungkap Raphita kepada wartawan.

Dijelaskan, umumnya pasien yang ditangani Puskesmas Sambas merupakan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Selain itu juga ada pasien dengan keluhan penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, Gingivitis, Dematitis serta Diare.

Ditanya soal penyebab sepinya pengunjung berobat ke Puskesmas, kata Raphita, hal itu dimungkinkan faktor kekhawatiran masyarakat tertular virus corona saat berada di tempat-tempat keramaian.

“Kemungkinan masyarakat agak takut, karena akan berkumpul di sini dengan orang yang tidak dia kenal dan tertular,” sebutnya.

Kondisi serupa juga terjadi di Puskesmas Pintu Angin, Jalan Oswald Siahaan, Kecamatan Sibolga Utara, yang diakui oleh dr. Erwin Kosasih, selaku Kepala Puskesmas tersebut.

Data terakhir pengunjung berobat pada bulan Maret 2020, tercatat di angka dua ribuan. Selanjutnya menurun signifikan sejak bulan April hingga Mei, yakni seribuan pasien.

Erwin menduga, hal ini disebabkan adanya anjuran bagi masyarakat agar melakukan pengobatan secara mandiri untuk jenis penyakit biasa saat situasi pandemi Covid.

“Saya gak pernah juga nanya ke masyarakat kenapa menurun, mungkin pertama karena pandemi ini dianjurkan kita di rumah saja. Kemudian, jika ada penyakit yang masih bisa diobati dengan pengobatan dasar yang ada di warung, mending kita komsumsi itu dulu,” ucap Erwin. (ful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *