Riris Barasa Keluarga Kurang Mampu Butuh Perhatian

Tapanuli Tengah1021 Dilihat

TAPTENG NEWS – JAM 11.00 WIB

Ternyata masih banyak warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Seperti yang dialami Riris Barasa (40), warga Kelurahan Parluasan Laembara, Kecamatan Manduamas.

Kehidupan keluarga janda beranak enam ini sangatlah jauh dari kata layak. Sejak ditinggal suami yang meninggal dunia beberapa tahun lalu, Riris harus berjuang sendirian membesarkan enam orang buah hatinya.

Untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, Riris harus harus membanting tulang bekerja sebagai buruh serabutan. Setiap hari Riris mencari nafkah seorang diri. Tidak banyak uang yang dia dapatkan kecuali hanya sebatas makan dan menutupi biaya pendidikan anak-anaknya.

Belum lagi kondisi rumah yang sangat tidak layak huni. Rumah berukuran 3 x 3 meter berlantaikan tanah itu dalam kondisi terancam roboh. Posisi rumah yang tidak jauh dari aliran sungai Laembara membuat tempat peristirahatan keluarga miskin ini sering di rendam banjir. Keseluruhan dinding rumah sudah lapuk dan keropos.

Janda almarhum P Tumanggor ini tak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki rumahnya. Penghasilan yang hanya cukup – cukup makan, membuat Riris hanya bisa pasrah dalam kenestapaan. Jika hujan turun lantai rumah tergenang air akibat atap yang sudah bocor.

“Paling juga cuma dapat Rp 30 ribu, kadang kurang pak, makan di situ, semuanya di situ,” kata Riris pilu, Jum’at (5/10).

Hasil pantauan awak media, kehidupan yang dihadapi Riris sangatlah memperihatinkan. Dengan kehidupan yang serba kekurangan, ia mampu bertahan untuk menghidupi ke enam anak – anaknya. Tampak dinding rumah yang terbuat dari kayu sudah lapuk, tidak ada toilet, air bersih, atap rumah sudah pada bocor, sementara biaya untuk memperbaikinya tidak ada sama sekali. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *