Seminggu Hilang Dari Rumah, Opung Sibarani Ditemukan Tewas

Daerah, Simalungun, Sumut966 Dilihat

Seminggu hilang dari rumah, Kostan Sibarani (86) ditemukan tewas dalam jurang di Simpang Terminal Sosor Saba Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Selasa (26/3) sekira jam 11.30 Wib.

SIMALUNGUN NEWS – JAM 11.30 WIB 

Informasi diperoleh, kematian warga Jalan Pendidikan, Kompleks SMAN 1 Parapat, duduga terjatuh dari jalan jadi terjun ke jurang.”Ada temuan mayat itu lae, katanya Ompung Ezra doli, yang ditemukan oleh salah seorang Kepling, yang kemudian dilaporkan ke polisi (Polsek Parapat,red). Mayatnya sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” sebut seorang warga, F Simarmata.

Warga menduga, penyebap kematian kakek itu akibat terjatuh dari jalan, kemudian terjun ke jurang.

“Sudah satu minggu memang menghilang dari rumah. Pihak keluarga juga sudah berusaha mencari, ternyata ditemukan oleh warga sekira jam 11.00 Wib tadi,” jelas F Simarmata seraya menambahkan kasus ini sudah ditangani pihak Polsek Parapat.

“Udah dibawa sama polisi mayatnya itu lae. Langsung konfirmasi aja Kapolseknya,” tutup F Simarmata.

Sementara Kapolsek Parapat, AKP Bambang Priyatno, saat dihubungi kru koran ini melalui whatsapp sekira jam 16.00 wib, membenarkan adanya penemuan sosok mayat itu.

Namun menurut Kapolsek, pihaknya masih menunggu hasil visum pihak rumahsakit, untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Adapun tempat kejadian penemuan mayat ini yaitu di areal perladangan Selamat Datang di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun,” jelas Kapolsek sembari menyampaikan saksi yang menemukan mayat tersebut yakni Kepling Pengasehan, Huala Sinaga (55), warga Pangasehan Jalan Merdeka, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, serta Jackson Situmorang (35) pegawai PLN ULP Parapat.

“Untuk barang bukti yang berhasil kita temukan yaitu kemeja batik lengan panjang warna hijau yang dikenakan oleh korban, serta celana panjang warna hitam yang dikenakan oleh korban,” paparnya.

Masih dalam penjelasan Kapolsek Parapat, sebelumnya korban pada Selasa tanggal 19 Maret kemarin meninggalkan rumah dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang warna hijau, dan celana panjang warna hitam, dengan penutup kepala warna abu rokok.

“Kemudian sekira jam 10.30 wib tadi, saksi Huala selaku Kepling di Lingkungan Pangasehan, bersama saksi Jackson selaku anggota keluarga korban, melakukan pencarian terhadap korban di areal perladangan Pangasehan, dan melakukan penyisiran dari bukit hulu perladangan hingga ke hilir,” papar Kapolsek Parapat.

Setelah melakukan penyisiran dari bukit hulu perladangan Pangasehan menuju ke Jalan Sisingamangaraja, sambung Kapolsek, para saksi pun ada melihat sosok mayat berada di bawah pohon pisang dalam keadaan sudah membusuk dan berulat.    

“Atas penemuan itu, para saksi pun langsung memberitahukan hal itu kepada kita, selanjutnya saya pun bersama dengan Kanit Reskrim Ipda Bobi Wijayanto dan angota lainnya langsung bergegas ke lokasi,” jelas Kapolsek Parapat.

Sebelum menutup pembicaraan, Kapolsek mengatakan untuk saat ini kasusnya masih dalam tahap lidik.

“Hingga saat ini kasusnya masih kita selidiki lebih dalam lagi, apa motif sebenarnya kejadian ini,” tutupnya.

Sementara tetangga korban, Bonator Panjaitan,  mengaku korban sudah duda dan pikun akibat usia yang sudah uzur, sehingga kerap meninggalkan rumah tanpa diketahui pihak keluarga.

“Sudah sering korban meninggalkan rumah, namun ingat pulang dan masih mengenal orang walaupun sudah pikun. Setelah dinyatakan menghilang, dan keluarga korban tetap melakukan pencarian seminggu lalu, ternyata korban sudah tewas di pinggir jalan,” beber Panjaitan. (BKR/Kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *