Ayahnya Penarik Becak Mesin, Putri Cilik Butuh Bantuan Untuk Perobatan

Daerah, Sibolga495 Dilihat

SIBOLGA NEWS – JAM 09.00 WIB

Winda Paramita Tajung seorang anak yang berusia Tujuh tahun kini hanya bisa mengharapkan bantuan dan uluran tangan atas kelainan penyakit yang dialaminya.

Penyakit yang diderita Winda Paramita Tanjung gadis yang berusia Tujuh Tahun, Warga Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga sudah berlangsung selama delapan bulan.

Winda merupaka putri ketiga dari pasangan Bapak  Elwin Saputra Tanjung (37) bersama dengan Nita Rienni Pasaribu (37) yang keseharian dari Elwin Pasaribu hanya seorang penarik becak bermesin

Untuk memenuhi kebutuhan keseharian rumah tangga ibu dari Winda hanya bisa menjajakan makanan keliling dengan memiliki empat orang anak rasanya mereka tidak sanggup untuk membutuhi kehidupan mereka.

Ditambah lagi dengan harus membawa berobat Winda, mereka sangat memiliki keterbatas keuangan yang mengakibatkan Winda mengalami penyakit yang begitu serius.

Saat awak media mendatangi rumah kediamanya, pada hari Selasa (25/02) sekitar jam 15.00 Wib tidak menemui gadis tersebut dan mendapat informasi bahwa gadis tersebut sudah dibawa kerumah sakit.

“Sudah dibawa oleh orang kecamatan kerumah sakit bang,” ujar warga sekitar

Salah seorang warga sekitar yang coba dikonfirmasi awak media mengenai penyakit yang diderita Winda bahwa warga tidak mengetahui pesis

“Kami tidak tau kenapa sampai bisa separah itu sakit yang dialami anak itu,” kata warga

Dijelaskanya, selama ini setahui kami anak itu memang benar sakit. Tapi apa sakitnya kami tidak tau, karena selama ini orang tua dari Winda tersebut tidak pernah cerita kepada kami selaku kami tetangganya dan orang tuanya terlalu tertutup.

“Adapun kami tetangnya dan warga sekitar mengetahui kondisi dan keadaan gadis itu setelah di dilarikan kerumah sakit oleh pihak Kecamatan Sibolga Kota. Disitu kami baru tau dan melihat kondisi gadis tersebut sungguh sangat menyayat hati, sekujur badannya sudah hampir habis terkelupas seperti luka bakar. Bahkan pergelangan kakinya sudah lepas, lukanya seperti membusuk dan menimbulkan aroma yang sudah tidak sedap,” jelasnya

Disampaikannya, sungguh malang nasib yang dialami anak itu samapai separah itu yang dialaminya. Mohon kita bantu bersama – sama y dek

“Agar sekiranya pemerintah Kota Sibolga dan Masyarakat kota Sibolga dapat membantu dan mengulurkan tangan, kesihan dek orang tuanya tidak mampu untuk melanjutkan perobatan gadis itu. Orang susanya itu dek,” sebut wanita berkulit sawo matang sembari mengusap air matanya

Camat Sibolga Kota, Mardi Tanjung dikonfirmasi di RSUD Kota Sibolga mengatakan kita dari kecamatan sangat menyesalkan kejadian ini. Bahwa ada anak dari salah satu warga Lingkungan II, Pasar Belakang, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga anak perempuan yang bernama Wida Paramita Tanjung Berusia Tujuh Tahun yang tidak kita diketahui apa sakitnya

“Pihak Kepling, Kelurahan dan Kecamatan hingga berlarut sampai Delapan bulan lamanya, dikarenakan orang tuanya tidak pernah memberi tahukan kepada kami, hal itu sangat kita sesalkan,” kata Mardi

Masih katannya, ada pun informasi kita ketahui dari sekian lama sakit yang diderita oleh anak itu pada hari Senin (24/02) itu pun melalui bisik – bisik tetangga, menanggapi hal itu Kepala lingkungan II Amelda Wati tarihoran langsung melaporkannya langsung kepada kami pihak kecamatan.

Pada hari Rabu (25/02) atas laporan tersebut kami langsung mengambil tindakan bersama pihak puskesmas untuk melakukan pemeriksan terhadap anak itu, ternyata benar anak tersebut keadaanya sangat membutuhkan pertolong dan langsung kami larikan ke RSUD Kota Sibolga.

“Awalnya pihak keluarga menutupi atas sakit yang diderita oleh anaknya, ternyata kita saksikan sendiri kondisinya sangat sekarat dan butuh pertolongan dengan kondisi seluruh badan seperti luka bakar yang sudah membusuk bahkan kita temui di kediamannya pergelangan kaki anak itu sudah lepas,” jelas

Sambungnya, sebagai langkah awal kita sudah berkodinasi dengan pihak rumah sakit agar mendapatkan penangan yang serius oleh pihak Rumah sakit dan kita juga akan bekerjasama dengan pihak dinas sosial agar nantinya kondisi anak kita ini dapat terbantu.

“Untuk itu kami selaku pemerintahan kota Sibolga akan terus berusaha memantau kondisi dan keadaan anak tersebut, untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar sekiranya jika mengetahui hal dan kejadian yang sama agar dapat melaporkan kepada pihak pemerintahan setempat, dan tidak terlebih buat seluruh lapisan masyarakat Kota Sibolga, sekiranya agar dapat meringankan beban saudara kita,” ujarnya

Elwin Saputra Tanjung orangtua dari Winda ketika dikonfirmasi menyampaikan saya tidak menutupi – nutupi sakit anak saya, tinggal lagi saya takut nanti penyakitnya makin parah dan biaya saya untuk berobat saya tidak sanggup, untuk kebutuhan sehari-hati saja tidak cukup dari penghasilan saya sebagi tukang menarik becak mesin

“Penyakit yang diderita Winda tersebut berawal ketika dari luka ringan hingga sampai separah ini, awalnya Winda hanya mengeluhkan kaki sebelah kananya terjatuh main perosotan disekolahnya tepatnya dijari jempol sebelah kanannya terluka sekitar beberapa bulan sebelum separah ini kondisinya yang sekarang,” jelasnya

Kemudian kami mengobati lukanya, selang beberapa Minggu kemudian setelah dia terjatuh yang melukai jari jempol kaki kanannya mengalami pembengkakan. Kami membawa Winda berobat ke RSUD Sibolga selama dua Minggu namun pihak rumah sakit tidak menemui nama penyakit anak saya.Untuk itu mereka menyarankan untuk merujuk kemedan.

“Namun saya tidak ada biaya untuk kehidupan sehari-harinya disana, walaupun kita di tanggung BPJS kan butuh juga biaya hidup disana, menanggapi pernyataan rumah sakit tersebut saya urungkan niat saya untuk melanjutkan perobatan anak saya kemedan dikarenakan keterbatasan keadaan saya,” sebutnya

Sambungnya, kodisi Winda semakin hari semakin memburuk hingga sampai sekarang ini kondisi separoh badanya membusuk seperti luka bakar dan pergelangan kaki sebelah kanannya putus, dia hanya bisa merintih kesakitan dan sekujur tubuhnya kaku tidak dapat digerakkan.

Untuk itu saya bersama keluarga sangat mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari seluruh lampisan masyarakat Kota Sibolga untuk membantu meringankan beban kami agar nantinya kami dapat mengobati anak kami. (riz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *