Curi Sawit Buat Beli Beras, Samsir Marbun Dihajar Satpam Hingga Patah Tulang

Daerah, Tapanuli Tengah1061 Dilihat

TAPTENG NEWS – JAM 16.00 WIB

Meski telah mengaku melakukan pencurian sebanyak 8 janjang sawit, 2 orang Satpam PT NS tetap secara brutal memukuli Samsir Marbun (38) warga Tumba Nauli, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Melalui telepon seluler, Senin (4/5), kepada Tapanuli News 24 Jam, Samsir mengaku kejadian tersebut terjadi tanggal 29 April 2020 yang lalu.

“Yang melakukan pemukulan itu, namanya kurang tau aku pak, tapi marganya Waruwu,” sebutnya.

Diceritakan Samsir, pada saat itu dirinya memang mencuri sebanyak 8 janjang sawit (sekira 40 kg) di Nauli Sawit yang kemudian ia sembunyikan di sekitar lokasi perkebunan. Dan ternyata aksinya diketahui oleh Satpam PT. NS tersebut.

“Setelah saya simpan yang 8 janjang itu, habis itu saya membabat, terus tiba-tiba datang orang itu (Satpam) menyergap saya. Kan saya waktu itu pas lagi istirahat, buka baju karena keringatan, terus datang lah orang itu, ditanyain lah masalah tentang sawit, gak ada ngambil sawit aku, ku bilang gitu. Terus tiba-tiba datang yang memata-matai itu, terus langsung dihajar aku, itulah yang ada videonya,” ungkapnya.

Samsir mengaku, hal itu baru pertama kali ia lakukan karena tidak ada lagi uang untuk membeli beras.

“Saya mencuri itu ya gimana lah pak, sudah terancam kali untuk makan di rumah, sudah karena sengsaranya gak ada lagi beras di rumah. Kalo sudah ada beli beras kan sudah bisa makan anak saya di rumah,” bebernya.

Disebutkannya, yang melakukan pemukulan tersebut ada 2 orang (Satpam). Akan tetapi waktu itu, kata dia ada 6 atau 7 orang di lokasi kejadian.

“Tindakan mereka saat itu ya mereka cuma melihat-lihat, sudah dihajar aku, pura-pura di halang-halangi, baru di kasih lagi di hajar gitu. Palingan sudah dihajar aku 1 kali, 2 kali, 3 kali, di hajar lagi, gitu,” kisahnya.

Samsir mengatakan, ada 3 lokasi (tempat) ia dipukuli. Pertama, di lahan sawit, kedua persimpangan perkebunan PT. NS

“Nyampe di situ, saya di borgol, didudukkan lah saya disitu, disitu lagi lah saya dihajar. Dan terakhir lah di Pos Satpam,” jelasnya.

Tak sampai di situ saja, kata Samsir, setelah di pos Satpam, ia juga di interogasi oleh Satpam (diluar dari 2 orang yang melakukan pemukulan).

“Kan ditanya aku, berapa kali kau sudah mencuri, baru ini ku bilang gitu, sesudah saya bilang gitu, di kasih taunya sama kawan-kawannya, sama Sianturi Simatupang, udah tau dan di dengar gitu saya mengaku, terus datang Sianturi Simatupang ini dihajar (ditendang) lah 4 kali punggung ku di Pos itu,” imbuhnya.

Akibat kejadian itu, Samsir mengaku mengalami luka yang paling parah, yakni patah tulang bahu, dibagian mukanya mengalami memar-memar, dan dadanya juga sakit.

“Saya sudah berobat ke salah satu dukun patah. Mau melapor pun uang saya gak ada, makanya gak bisa melapor,” ucapnya sedih.

Hingga berita ini diterbitkan belum diperoleh keterangan resmi dari pihak Kepolisian Polres Tapteng. (ful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *