Dikeroyok Gegara Hutang Piutang, Polsek Sibabangun Diminta Profesional

TAPTENG NEWS – JAM 11.00 WIB

Maniur br. Marbun (36) warga dusun tiga desa anggoli, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah. Adalah korban penganiyayaan oleh tetangganya sendiri akibat hutang piutang.

Penganiyayaan itu dilakukan oleh Rismawati Lubis dan Romauli Sesilia Situmorang tepat pada tanggal 27 Juni 2018 lalu pada jam 10.30 Wib. Pelaku membuat wajah korban (Maniur red) menjadi memar ditambah lagi dengan luka cakaran yang dilakukan pelaku tersebut.

“Aku waktu itu duduk bang di teras sama anak saya yang masih berumur 2 tahun, tiba-tiba datang dia (Rismawati red) narik saya ke rumah Romauli Br. Situmorang, sampai di rumah itu saya berontak ada apa ini saya katakan. saya tidak mau berantam. Tetapi si Rismawati ini terus pegang tanganku sambil memaki saya dan paksa saya bayar hutang,” ujar Maniur Ibu enam anak ini di rumahnya, Minggu (12/08).

“Sebenarnya saya tidak ada curiga dengan mereka sebagai tetangga saya itu, saya terkejut juga dengan tindakan mereka, tiba – tiba saja saya ditarik disiksa di rumah itu, kurasa saya mau dimatikan mereka. Kepala saya dibenturkan ke dinding rambut saya ditarik-tarik” lirih Maniur

Dalam kejadian itu Maniur Br. Marbun sebagai korban merasa dirugikan dengan tindakan kekerasan secara keroyokan hingga mengakibatkan dirinya luka di bagian wajah. Hingga maniur sempat melakukan visum ke dr. Saragih.

“Ia saya setelah kejadian itu sebelum saya melaporkan ke Polsek Sibabangun saya melakukan visum ke dr.saragih, itu hasil visum polisi yang bisa mengambilnya” kata Maniur

Sementara dalam kejadian penganiyayaan ini Korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Sibabangun, dengan laporan polisi nomor LP/ 23/ IV/ 2018/ SU/ RES TAPTENG/ POLSEK SIBABANGUN, Tanggal 28 Juli 2018.

Disisi lain Maniur Br. Marbun adalah sosok ibu perkerja keras dengan menafkahi ke 6 anaknya berkerja sehari-hari sebagai bertani, hanya meminta keadilan kepada Polsek Sibabangun dengan tindakan pengeroyakan tersebut. Meminta kepada Polsek Sibabangun harus berkerja profesional dalam mengayom masyarakatnya sehingga tidak menjadi tebang pilih dalam menjalankan tugasnya sebagai kepolisian Republik Indonesia.

“Ia kenapa saya yang dijadikan tersangka oleh Polsek Sibabangun kan saya sebagai korban malah saya jadi tersangka. Saya yang di aniyaya dibenturkan kepala saya ditarik rambut saya, apa mungkin saya karena orang susah itu sehingga bisa saya dijadikan tersangka,” ungkapnya

Kejadian itu juga sempat heboh di kampung tersebut, sebagai kepala lorong Derina Simbolon dan beberapa warga lainnya sempat melerai keributan itu, akan tetapi derina malah mendapatkan ancaman dan makian dari temannya (Rismawati red) atas nama Teti Herawati br dalimunthe yang berpropesi sebagai guru sekolah dasar  Negeri Sibabangun 4.

“Niat saya sebenarnya baik sebagai Kepala Lorong ya saya melerai mereka karena berkelahi, disitu juga ada warga melerai bukan saya saja. Saya juga heran disitu saya dimaki-maki sama si Teti Herawati itu bahkan dikejar sampai ke rumah lagi, maki-maki lakik saya yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka itu,” ucap Derina Simbolon

“Masa saya mau dimatikan sama si Teti itu, ayo kita kejar si Derina itu kita cakar dia. Maunya mati lakikmu kepala desa itu waktu tabrakan itu,” terang Derina Sebagai Kepala Lorong menirukan perkataan si Teti tersebut.

“Kalau tidak saya tutup pagar rumah saya itu, mau kurasa masuk juga mereka kemari. Saya yang memisah saya pula yang jadi kenak imbasnya ditambah pula lagi disumpahkan yang bukan-bukan sama kelauarga kami,” sambungnya

Merasa tidak terima Derina Simbolon yang sebagai saksi korban aniyaya terhadap Maniur br. Marbun (36), dirinya juga melaporkan atas perbuatan yang tidak menyenangkan terhadap dirinya dan suaminya tersebut ke Polsek Sibabangun. Dengan nomor polisi LP/25/VII/2018/SU/RES TAPTENG/SEK SIBABANGUN Tanggal 30 Juli 2018 yang terjadi pada hari Rabu tanggal 27 Juni 2018 lalu.

Saat dikonfirmasi Kapolsek Sibabangun Iptu Herman G Munthe melalui pesan whatshap miliknya pribadi dengan nomor 0813617277xx belum ada jawabannya. (bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *