Akibat Aksi Demo, Ekonomi Hong Kong Alami Resesi

Berita Utama316 Dilihat

Hong Kong – Aksi unjuk rasa pro demokrasi menentang RUU Ekstradisi yang telah berjalan lima bulan membuat ekonomi Hong Kong mengalami resesi. Paul Chan, Sekretaris Keuangan Hong Kong mengatakan tidak ada tanda-tanda dua pihak yang mau mengalah membuat tahun ini diperkirakan tidak akan terjadi pertumbuhan.

Minggu, 27 Oktober 2019, aksi saling serang kembali memanas di jalan-jalan utama Hong Kong. Para demonstrans berpakaian hitam dan bertopeng membakar toko-tokoh dan melempar bom molotov ke polisi. Sementara polisi tidak tinggal diam dengan menembakkan gas air mata meriam air dan peluru karet.

Paul Chan mengatakan aksi demo telah memukul perekonomian secara komprehensif. Ia memperkiraan ekonomi pada dua triwulan terakhir akan mengalami kontraksi (istilah untuk menunjukkan resesi). “Sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan 0 hingga satu persen seperti perkiraan pemerintah,” jelasnya seperti diberitakan dari Reuters pada  Senin, 28 Oktober 2019.

Aksi lanjutan demo Minggu lalu itu untuk melawan kebrutalan polisi yang telah melakukan aksi kekerasan terhadap jurnalis. Akhir pekan lalu, polisi menyerang pendemo yang lari ke arah masjid dengan menembakkan meriam cairan berwarna biru. Bentrokan itu juga melukai sejumlah jurnalis yang tengah meliput aksi demo.

Aliansi Jurnalis Televisi Hong Kong (RTHK) mengecam kekerasan terhadap jurnalis. RTHK meminta polisi untuk mengidentifikasi petugas yang menyerang dan merobek masker penutup wajah salah seorang jurnalis.”Seharusnya polsi bisa membedakan mana pendemo dengan jurnalis karena jurnalis dilengkapi rompi dan tanda pengenal saat meliput,” kata penjelasan RTHK.

Hong Kon Free Press, sebuah layanan berita online, meminta polisi membebaskan seorang fotografer lepas yang ditangkap saat meliputi demo Minggu. Klub jurnalis asing juga mengutuk aksi kekerasan terhadap jurnalis dan meminta dilakukan penyelidikan independen terhadap oknum polisi. Polisi menyangkal menggunakan kekuatan berlebihan dalam penanganan aksi demo. (int)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *